Jakarta, Aktual.co — Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD yang mengakibatkan melambungnya harga bahan pokok saat ini, lantaran Syofyan Djalil selaku Menteri Koordinator Perekonomian hanya melakukan blusukan tanpa adanya pengawasan yang ketat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).
“Blusukan bukan bagian kerja tapi pengawasan. Selama ini Menko Perekonomian hanya blusukan. Produk Kemenko Perekonimian satu pintu bukan program baru karena itu sudah lama di zaman SBY,” ucap dia.
Politikus Partai Demokrat itu pun mengatakan bahwa Sofyan tidak punya kapabilitas dalam menstabilkan harga barang, “Dia enteng menjawab karena faktor eksternal dan internal,” ucap Agus.
Bahkan, Agus menambahkan, dirinya pesimis bahwa pemerintah bisa memperkuat nilai tukar rupiah dan memperbaiki ekonomi nasional.
“Para menteri ekonomi Jokowi seperti tidak memiliki kapabilitas untuk memperbaiki ekonomi. Kita turun drastis tapi Kementerian santai-santai saja,” bebernya.
Ketika disinggung, apakah Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi dengan merombak susunan kabinetnya?. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada presiden.
“Itu diserahkan ke Jokowi. Yang jelas itu domain dari Jokowi. Kita mengawasi saja kinerjanya,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang















