Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani sambut positif atas gagasan visi dan misi yang disampaikan Calon Panglima TNI Agus Subiyanto untuk menekan arogansi maupun penyalahgunaan kekuatan di lingkungan TNI. Menurutnya hal itu adalah sesuatu hal yang sangat baik.

“Ini sesuatu hal yang positif saya lihat, tinggal kedepan kami siap mengawal bagaimana implementasinya.” ujar Christina ketika ditemui tim Parlementaria usai Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Calon Panglima TNI Agus Subiyanto di Nusantara II, Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/11/2023)

Ia mengungkapkan bahwa dalam Rapat Dengar Pendapat Umum tersebut, banyak hal yang dibahas. Ia menilai hal yang dibahas tersebut nantinya akan dilihat lagi berdasarkan kesanggupan maupun anggaran yang ada.

“Jadi meneruskan yang ada, bagaimana minimum essential force bisa terus ditingkatkan sesuai dengan target yang memang ada,” lanjut Politisi Fraksi Partai Golkar Christina Aryani.

Christina berharap, program-program yang sudah disampaikan saat penyampaian visi dan mis betul-betul dapat dilakukan. Terlebih, panglima TNI ini akan menjabat untuk waktu yang lama.

“Ada cukup waktu untuk itu sehingga kita harap ke depannya semua akan bisa berjalan dengan lebih baik lagi,” pungkasnya.

Diketahui, dalam paparan visi dan misi, Calon Panglima TNI Agus Subiyanto, menjelaskan untuk memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI mengandung maksud bahwa TNI harus well trained atau dilatih dengan baik guna memelihara dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam rangka pembinaan maupun penggunaan kekuatan TNI.

Selain itu, menurutnya personel, TNI perlu well equipped yaitu dengan pemenuhan Alutsista yang modern perlengkapan peperangan dan satuan dengan mempertimbangkan tipologi daerah penugasan. Nilai lainnya yakni well organised, yakni pembinaan personel di jajaran TNI harus dilakukan berdasarkan merit system pemenuhan personel

Adapun dalam pemaparan tersebut, dirinya menyampaikan bahwa untuk mengimplementasikan TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif), dirinya menekankan beberapa poin terhadap seluruh personel TNI.

Poin tersebut yakni, seluruh prajurit TNI tidak sekali-kalinya boleh melakukan tindakan arogansi, tidak menyalahgunakan senjata yang dapat melukai hati dan menyakiti rakyat, dan harus menjadi perisai dan pelindung rakyat karena TNI lahir dan tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi
Jalil