Sejumlah siswa SMPN 41 Jakarta bersiap mengikuti Ujian Nasional (UN) hari pertama tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 41, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016). Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 4.208.388 pelajar tingkat SMP atau sederajat di Indonesia tercatat sebagai peserta UN dan melaksanakan ujian secara serentak pada 9-12 Mei 2016.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VIII DPR RI, Arzeti Bilbina mengatakan sependapat dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ikhwal penghapusan pelaksanaan ujian nasional (UN).

“Di tengah pro-kontra yang ada di masyarakat, penghapusan UN ini memiliki alasan dan argumen yang sama-sama kuat. Jika UN ditiadakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Muhadjir Effendy, Saya salah satu orang yang menyambut positif hal ini,” kata Arzeti, ketika dihubungi, di Jakarta, Rabu (30/11).

Dikatakan artis dan model ini, sejak 2003 hingga kini 2016, UN merupakan momok yang menakutkan bagi semua siswa, guru dan bahkan sekolah. Bahkan, UN membuat anak hanya menghapal soal, bukan memahami materi yang diajarkan oleh gurunya.

“Kesan anak-anak kita mirip seperti robot, belum lagi waktu bermain mereka habis untuk mengikuti les mata pelajaran, dan tentu ini mengganggu perkembangan anak,” sebut politikus PKB itu.

“Padahal harapan semua orang tua saat anaknya bersekolah adalah agar anak mampu memahami ilmu pengetahuan yang bisa bermanfaat di masa depan dan memiliki kecerdasan emosional dengan budi pekerti yang baik,” tandasnya.

(Laporan: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka