Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi I DPR, Sukamta menyarankan agar kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Korea Selatan dievaluasi secara menyeluruh sehingga berbagai persoalan didalamnya bisa diatasi.
“Perlu evaluasi kedua belah pihak, ke dalam perlu di evaluasi dan juga mereka (Korsel),” katanya di Jakarta, Selasa (22/12).
Hal itu diungkapkan saat dimintai pendapatnya soal insiden jatuhnya pesawat tempur Golden Eagle T-50I produksi Korsel di Yogyakarta, Minggu (20/12).
Sukamta menjelaskan, beberapa pekerjaan TNI yang diserahkan ke Korsel kurang memuaskan, bahkan bermasalah. Dia mencontohkan, overhaul Kapal Cakra, pesawat tempur KFX/IFX dan yang terakhir adalah pesawat temput T50i.
“Insiden pesawat T50i harus diinvestigasi menyeluruh, apa masalah teknis atau kesalahan manusia,” ujarnya.
Sekretaris Fraksi PKS itu menilai, apabila masalahnya adalah kesalahan manusia, maka harus diselidiki apakah pilot sudah menguasai secara penuh pesawat tersebut dan bagaimana kondisi kesehatan pilot.
Namun, bila permasalahannya adalah teknis, harus ditemukan segera karena T50i merupakan pesawat baru yang didatangkan Indonesia dari Korsel.
Menurut dia, hal yang perlu diinvestigasi adalah apakah ada masalah di pesawat tersebut dan apabila ditemukan masalah maka seluruh pesawat yang telah dibeli itu harus diperiksa ulang.
“Pesawat ini saya dengar memang belum dilengkapi radar dan baru akan dianggarkan 2016. Apakah ini berperan terhadap kecelakaan kemarin, kalau iya maka ini tragis.”
Artikel ini ditulis oleh: