Jakarta, Aktual.co — Rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menaikan tarif untuk kelas ekonomi hampir mencapai 500 persen pada 1 April mendatang terus menuai kritikan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia menyayangkan atas rencana kenaikan tarif kereta ekonomi sebesar 500 persen tersebut.
“Kita menyayangkan atas kenaikan tersebut, sebaiknya subsidi jangan hanya untuk komuter di Jabodetabek saja, melainkan ekonomi yang jarak jauh juga,” kata Yudi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.co, di Jakarta, Rabu (4/3).
Menurut dia, kalangan ekonomi bawah justru mengandalkan alat transportasi kereta api sebagai salah satu transporatasinya. Karena, kereta sudah menjadi identik dengan mereka.
“Kalau subsidinya dicabut sama saja kemenhub menginginkan kesan bahwa kereta api hanya untuk orang berduit saja,” tandasnya.
Seperti diketahui,  mulai 1 April 2015, tarif kereta api (KA) ekonomi bersubsidi dari Pemerintah, baik KA jarak jauh ataupun KA lokal mengalami kenaikan. Kenaikan tarif KAI ini menunjuk pada perjanjian antara PT Kereta Api Indonesia (persero) dengan Dirjen Perkeretaapian No. HK.221/I/1/kKA-2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang