Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo memberikan sambutan saat peluncuran buku Komunikasi Politik Jokowi di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (9/3). Buku tersebut mengupas bahasa komunikasi politik Presiden Jokowi yang lebih banyak menggunakan langkah nyata untuk melawan serangan politik dari pihak lain. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo optimis pelaksanaan pertemuan International Monetary Fund (IMF) – World Bank (WB) yang dilaksanakan di Bali, tanggal 8-14 Oktober 2018, akan berlangsung lancar dan sukses. Berbagai persiapan yang dilakukan untuk menggelar hajat besar tersebut telah selesai dilakukan. Baik dari segi tempat acara, keamanan, transportasi hingga kesiapan acara lainnya.

“Alhamdulillah, persiapan acara pertemuan IMF-WB sudah bisa diselesaikan. Semua venue yang akan digunakan sudah siap dan tertata rapi, aparat keamanan telah siap berjaga, transportasi untuk membawa para delegasi juga sudah siap sedia. Insya Allah, pertemuan ini akan berjalan lancar dan sukses,” ujar Bamsoet usai meninjau persiapan pelaksanaan pertemuan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Minggu (7/10) malam.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengungkapkan, pertemuan IMF-WB di Bali menyedot perhatian besar dunia. Perhelatan akan dihadiri oleh para pejabat pembuat kebijakan ekonomi dan sektor keuangan dari 189 negara. Selain menteri keuangan dan gubernur bank sentral, sejumlah kepala negara juga akan mampir ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan ini.

“Perlehatan internasional ini adalah gengsi negara. Sebagai negara besar, Indonesia harus sukses sebagai penyelenggara. Informasi yang saya terima sudah sekitar 32.000 orang mendaftarkan diri untuk bisa ikut serta dalam perhelatan tahunan ini, baik mendaftar melalui jalur IMF – WB maupun melalui panitia nasional. Kita sama sekali tidak menduga jumlah peserta yang ingin ikut sedemikian besar. Bahkan, ini merupakan pertemuan IMF–WB terbesar sepanjang sejarah,” kata dia.

Terkait masalah pendanaan, Wakil Ketua Umum KADIN ini menilai alokasi dana pemerintah sebesar Rp 810 miliar, masih lebih rendah dibanding pelaksanaan pertemuan IMF-WB di negara lain. Pun, dari jumlah tersebut dana yang akan digunakan diprediksi hanya sekitar Rp 566 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara