Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq mengatakan, anggota DPR RI secara politik belum bisa dikatakan memiliki kedewasaan.
Bahkan, kata dia, sentilan Presiden Gus Dur dahulu tentang DPR yang seperti Taman Kanak-kanak kini semakin jelas. Bahkan, lebih parah.
Dirinya menyayangkan terjadinya konflik dalam pemilihan pimpinan DPR, pimpinan komisi, dan alat kelengkapan dewan, bahkan konflik itu sampai berlarut. Anak-anak, kata dia, jika berkonflik tidak pernah berlarut-larut. 
“Ini (elit Politik) malah sampai bikin pimpinan DPR tandingan segala,” kata Sabiq, Kamis (30/10).
Para pendukung Jokowi di DPR, kata dia, tidak bisa memanfaatkan kebekuan politik yang telah dicairkan oleh Joko Widodo sebelum dilantik sebagai Presiden RI.
“Mereka tidak mampu mengikuti secara cerdas terobosan politik Jokowi tersebut dengan membangun komunikasi politik yang efektif dengan kubu KMP (Koalisi Merah Putih) di parlemen,” kata dia.
Di sisi lain, kata dia, sangat disayangkan juga sikap KMP yang terlihat “keukeuh” atau bersikeras untuk mencukur habis Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di alat kelengkapan dewan.
Dia mengatakan bahwa semestinya kedua kubu baik KMP maupun KIH tidak berlaku seperti itu. Kualitas mereka sebagai politikus juga dilihat dari kemampuannya membangun kompromi.
“Apalagi semangat bangsa kita adalah kebersamaan sehingga tidak seharusnya politik dijalankan dengan semangat menang-menangan semata. Secara politik mereka memang belum bisa dikatakan memiliki kedewasaan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: