Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir mengatakan bahwa sudah seharusnya harga bahan bakar minyak diturunkan.
Hal ini mengingat beban rakyat ditengah melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat saat
“Jadi recana tersebut bagus namun sudah terlambat,” kata Hafisz, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/1).
Harga-harga (kebutuhan) sudah melambung tinggi dan akan sulit untuk kembali normal. Kalaupun bbm turun tidak akan membantu daya beli masyarakat, krn harga sembilan bahan pokok dan transportasi tidak mungkin akan turun lagi.
Dia menambahkan, ada dua langkah pemerintah yang dinilai keliru. Pertama, menaikkan BBM dikala crude oil dunia sedang turun (melanggar Pasal 12 ayat 13 UU no.14 APBNP 2014), kemudian Menurunkan BBM dikala harga bahan pokok dan transportasi telah naik.
Harga crude oil saat ini USD49  dan harga ke-ekonomi-an BBM RON 92 harusnya menjadi Rp4.775 per liter.
Sementara, dengan harga bbm subsidi versi pemerintah saat ini dengan harga Rp6500 (RON 88) berarti harga tersebut sudah melampaui hitungan harga pokok. Shgg Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM Rp2000 sebelumnya terlalu dipaksakan.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang