Jakarta, Aktual.co — Ruangan mewah pimpinan SKK Migas yang berada di Gedung Wisma Mulia kini tengah disorot banyak pihak. Kabarnya, terdapat tiga ruangan mewah yang luas totalnya sebesar 3.000 meter persegi.

Menanggapi hal itu, Kardaya, mantan Kepala BP Migas yang kini menjadi Ketua Komisi VII DPR RI menyayangkan hal itu. Menurutnya, tidak pantas ada ruang seluas itu dimiliki oleh lembaga adwork yang bersifat sementara.

“Menurut saya punya malulah, masa ada ruangan begitu. Kalau semangatnya pemerintah kan sekarang mau irit-irit,” kata Kardaya saat ditemui usai menghadiri Sertijab Kepala SKK Migas di City Plaza, Jakarta, Jumat (21/11).

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa memang godaan bekerja sebagai pejabat BP Migas yang sekarang namanya berubah menjadi SKK Migas itu sangat besar.

“Dulu waktu saya di BP Migas yang kantornya di Patra Jasa, banyak sekali godaan agar kita berkantor di Wisma Mulia ini. Cuma saya berusaha sekuat tenaga jangan sampai pindah,” ujarnya.

Dirinya beralasan bahwa dengan berkantor di Gedung Patra Jasa yang dimiliki oleh Pertamina, maka biaya sewa akan jauh lebih ringan dan biaya sewa masuk ke perusahaan milik negara.

“Kalau gedung baru ini kan punya swasta,” tegasnya.

Sayangnya, Kardaya enggan menceritakan lebih lanjut siapakah pihak yang ia maksud selalu menggoda itu.

“Saya lupa siapa yang menggoda. Pokoknya ada pimpinan di dalam BP Migas yang ngotot agar kita segera pindah. Godaan supaya kita pindah,” sebutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka