Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi VI Hafiz Tohir mengungkapkan bahwa target penerimaan negara dari pajak tahun 2015 dipastikan meleset.
“Target penerimaan negara dari pajak tahun ini sebesar Rp1.500 Triliun hampir dipastikan meleset. Kita bukan pesimis tapi lebih realistis dalam perencanaan,” ujar Hafiz dalam keterangan yang diterima Aktual, Jumat (23/10).
Hal tersebut dikatakannya, terkait divestasi yang akan dilakukan oleh PT Freeport senilai Rp100 triliun.
“Pemerintah dapat mendorong BUMN di bidang pertambangan seperti PT Aneka Tambang/Antam (Persero) Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) Tbk dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk secara bersama-sama menawarkan sahamnya kepada Freeport sebagai penukaran atas saham divestasi yang 10,64 persen itu,” jelasnya.
Indonesia harus beramai-ramai membeli saham Freeport itu dengan cara imbal balik. Negara harus berdaulat penuh atas kekayaan negara, urusan bisnis bisa di selesaikan dengan mekanisme B to B.
Seperti diketahui, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang (Antam) kembali menyatakan kesiapannya untuk mencaplok divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dijadwalkan untuk ditawarkan kepada Pemerintah pada bulan ini.
Direktur Utama Antam, Teddy Badrujaman mengungkapkan bahwa pihaknya sangat berminat jika memang ditawarkan pemerintah untuk membeli saham Freeport Indonesia.
“Kami berminat ambil divestasi dari Freeport tersebut. Sebenarnya, semua divestasi perusahaan asing kalau ditawarkan ke Antam, pasti kami minat,” kata Teddy.
“Waktu Newmont, Antam ikut tapi cuma hampir menang. Belum rejeki juga,” ucap dia.
Teddy menjelaskan, pihaknya juga telah siap dari segi finansial, lantaran sudah ada penyedia jasa keuangan untuk memodali jika Antam jadi mencaplok 10,64 persen saham Freeport Indonesia.
“Bisa bekerjasama dengan institusi keuangan lainnya. Kami disisi institusi keuangan banyak yang bersedia mendukung kalau Antam ingin mengambil saham itu,” tutup dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka