Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menekankan perlunya upaya kolaborasi terkait transisi energi di tanah air dengan negara Tiongkok.
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, hal tersebut selaras dengan pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal peluang investasi serta komitmen semua negara dalam mendukung transisi energi.
“Kami menyadari bahwa sektor energi menyumbang sekitar 30 persen (emisi), maka dibutuhkan perubahan yang signifikan di Indonesia dan hal ini juga membuka banyak peluang bagi negara seperti Tiongkok untuk terus berinvestasi. Serta, melihat teknologi bersih CCUS (penangkapan dan penyimpanan karbon) yang masih terus kami kembangkan, karena sektor energi kami masih dominan bergantung pada energi fosil,” sebut Roro saat melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok bersama Pimpinan dan Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Rabu (4/9/2024).
Kunjungan kerja tersebut diselenggarakan untuk mempererat hubungan kerja sama antara kedua negara di bidang penanganan perubahan iklim, transisi energi, industri infrastruktur, hingga pendidikan.
Kunjungan itu pun beriringan dengan forum bilateral The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) antara Indonesia dan Tiongkok yang diadakan di Bali, Selasa (3/9/2024).
Dalam ajang ICEF tersebut, Menteri Bahlil berkomitmen menjaga stabilitas investasi Tiongkok di Indonesia agar tetap berjalan dengan baik.
Menurut Bahlil, sektor energi memiliki peran vital dalam kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Ia pun mendorong peningkatan perekonomian dan kemajuan teknologi khususnya dalam isu transisi energi untuk mewujudkan komitmen global guna mencapai dekarbonisasi demi tercapainya emisi nol bersih pada 2060.
Dalam kunjungan ke Tiongkok, Roro juga bertemu dengan Wakil Ketua Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis Tiongkok (CPC) Sun Haiyan.
Selain investasi dalam bidang transisi energi, dalam pertemuan tersebut, politisi Partai Golkar tersebut menyampaikan gagasan utama terkait kerja sama partai.
Menurut Roro, dirinya sangat mengapresiasi upaya kerja sama antara Partai Golkar dan the Communist Party of China (CPC) dalam bidang peningkatan kapasitas anggota antarkedua partai lintas negara tersebut.
“Saya tahu bahwa telah ada kerja sama antara Golkar dan CPC berkenaan dengan peningkatan kapasitas bagi anggota partai kedua belah pihak untuk mempersiapkan masa mendatang, hal ini juga sudah diterapkan Partai Golkar melalui Golkar Institute,” ujarnya.
Roro juga menyampaikan bahwa Indonesia sedang memasuki era bonus demografi, yang mana dapat menjadi keuntungan besar dalam skala nasional karena persentase penduduk usia produktif berada pada angka tertinggi.
Artinya, segala bentuk investasi dan kerja sama bilateral akan berpotensi membuka lapangan kerja secara masif di sektor industri.
Hal itu, lanjut Roro Esti, tidak hanya menguntungkan negara secara devisa, tetap juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain