Penjabat Gubernur Riau, Rahman Hadi, di Gedung RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru, Senin mendampingi Ketua Komisi IX Yahya Zaini meninjau layanan kesehatan di rumah sakit rujukan regional itu. ​​​​ANTARA/HO-Humas Pemprov Riau. (3)

Pekanbaru, aktual.com – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Muhammad Yahya Zaini meninjau pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad di Pekanbaru, Senin (9/12), didampingi Penjabat Gubernur Riau, Rahman Hadi.

“Pelayanan kesehatan di RSUD Arifin Ahmad ini sudah cukup baik. Kita juga meninjau bantuan pembelian peralatan dan perbaikan gedung RSUD dengan anggaran pusat sebesar Rp100 miliar pada 2023,” kata Yahya Zaini di gedung RSUD Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan, bantuan pemerintah untuk pembelian peralatan juga sudah direalisasikan dengan baik.

Menurut Yahya Zaini, masih diperlukan perbaikan perbaikan sejumlah fasilitas, sarana dan prasarana pendukung guna mendukung pelayanan yang maksimal kepada pasien.

Pada kesempatan itu Penjabat Gubernur Riau Rahman Hadi yang juga didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Sri Sadono Mulyanto dan Direktur RSUD Arifin Ahmad drg. Wan Fajriatul Mamnunah, banyak berharap pada Komisi IX DPR RI.

“Melalui Komisi IX DPR RI kami berharap menyampaikan ke pemerintah bahwa RSUD Arifin Ahmad masih membutuhkan penambahan alat, perbaikan ruangan dan penambahan fasilitas dalam upaya memenuhi standar pelayanan RSUD,” katanya.

Direktur RSUD Arifin Ahmad, Wan Fajriatul meminta pemerintah pusat untuk dapat memberikan anggaran pembangunan gedung rawat jalan yang baru. Karena gedung tersebut sudah berusia 30 tahun lebih, dan gedung ini sudah melayani 500-600 pasien/hari dari dalam Provinsi Riau dan luar Riau.

“Gedung rawat jalan yang baru tersebut dibutuhkan agar petugas kesehatan bisa lebih maksimal memberikan pelayanan, pasien yang dilayani 99 persen adalah peserta JKN-KIS, di antaranya sebanyak 70 persen adalah pasien kelas III.

Tambahan anggaran juga dibutuhkan untuk merenovasi ruangan sesuai standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), yakni standar minimum pelayanan rawat inap yang diterima peserta JKN-KIS. KRIS merupakan pengganti sistem kelas 1,2 dan 3 BPJS Kesehatan.

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya mendapat bantuan DAK Kemenkes RI pada 2022 berupa peralatan jantung, dan pada 2023 bantuan pengembangan layanan kanker seperti alkes Linac dan CT Simulator. Cath Lab untuk katerisasi jantung.

“Pada 2024 RSUD Arifin Ahmad mendapat bantuan DAK Rp7 miliar, anggaran ini lebih banyak untuk pengembangan pelayanan kesehatan ibu dan anak, seperti membeli ventilator,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain