Jakarta, Aktual.co — Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) jangan mencari alasan untuk menunda kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Demikian disampaikan Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya, Senin (23/2).
Politisi Demokrat ini juga mengingatkan agar verifikasi dokumen pengelolaan klub sepak bola nasional tidak dijadikan alasan untuk menunda.
“Seperti dokumen tunggakan pemain silakan saja (diverifikasi) tapi jangan dijadikan alat atau syarat agar ISL tidak bisa dilakukan,” ungkapnya. 
Riekfy mengatakan keputusan pemerintah menunda ISL hingga dua pekan mendatang sejak 18 Februari 2015 telah menyalahi kesepakatan yang pernah diputuskan saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.
Selain itu, kata Rifky, Menpora telah menyalahi kesepakatan yang pernah diputuskan saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI untuk tidak menunda kompetisi ISL ini.
“Timbul kesepakatan yang meminta baik Kemenpora maupun PSSI mengambil kebijakan yang tidak akan membawa mundur persepakbolaan Indonesia,” demikian Riefky.

Artikel ini ditulis oleh: