Anggota DPRA Fuadri. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Meulaboh, aktual.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Fuadri berharap Pemerintah pusat menunjuk sosok yang merupakan putra asli dari Aceh untuk mengisi posisi Penjabat (Pj.) Gubernur.

“Sebaiknya yang akan menjadi Pj. Gubernur Aceh adalah putra asli Aceh, pernah bertugas di Aceh, dan mampu berkomunikasi dengan masyarakat serta paham pembangunan dan persoalan di Aceh,” kata Fuadri di Meulaboh, Senin (9/5).

Posisi Pj. Gubernur Aceh berlaku usai masa jabatan Gubernur Aceh Nova Iriansyah berakhir pada 5 Juli mendatang.

Berdasarkan informasi, ada tiga bakal calon atau kandidat Pj. Gubernur Aceh yang akan diusulkan DPRA kepada Pemerintah pusat, yakni Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar, dan Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iskandar M.T.

Fuadri mengatakan usulan terhadap ketiga bakal calon Pj. Gubernur Aceh tersebut telah diajukan ke Mendagri Tito Karnavian, untuk selanjutnya disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

“Otoritas yang berhak menentukan Pj. Gubernur kan Presiden, apakah si A, si B, atau si C,” tambahnya.

Dia berharap siapa pun yang menjabat sebagai Pj. Gubernur Aceh dapat memiliki prestasi dan kemampuan dalam bekerja dan melayani masyarakat Aceh.

“Prinsipnya kami di Aceh, selama ditetapkan orang Aceh (sebagai Pj. Gubernur), saya pikir tidak ada masalah; yang penting ruang komunikasi ini harus dibuka,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain