Jakarta, Aktual.com — Pemerataan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi sorotan dalam Rapat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 DKI Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Andika Wisnuadji Putra Soebroto, mengkritisi kebijakan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang dinilai terlalu memusatkan pembangunan RTH di kawasan elite.
Dalam rapat tersebut, Andika menilai, masyarakat di kawasan padat penduduk justru lebih membutuhkan RTH untuk berlibur dan berkumpul. Keberadaan taman dan RTH juga sangat penting bagi warga yang tidak memiliki akses ke tempat rekreasi berbayar.
“Saya ingin menyampaikan kenapa ya area ruang terbuka hijau (RTH) hanya terfokus di kawasan elite, sedangkan kawasan padat penduduk sedikit sekali. Padahal itu dibutuhkan saat berlibur dan berkumpul,” ujar Andika saat rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, warga di kawasan elite cenderung memiliki pilihan liburan, seperti ke pusat perbelanjaan atau tempat wisata komersial. Sementara, warga berpenghasilan menengah ke bawah lebih mengandalkan taman kota sebagai tempat rekreasi murah dan sehat.
“Sedangkan di tempat warganya yang memiliki pendapatan menengah ke atas mungkin liburan enggak ke taman, Pak. Mereka liburan ke mall atau ke tempat-tempat liburan yang lain. Justru yang membutuhkan RTH ini malah enggak ada,” tambahnya.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mempertimbangkan masukan dari DPRD untuk memastikan keadilan akses ruang hijau bagi seluruh lapisan masyarakat. Evaluasi ini akan menjadi bagian dari rencana tindak lanjut dalam penataan ruang terbuka hijau di Jakarta.
Rapat tersebut menjadi momentum penting untuk mendorong kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan warga. Terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan padat dan minim fasilitas publik.
Laporan: Yassir Fuady
Artikel ini ditulis oleh:
Eroby Jawi Fahmi

















