Oleh karena itu, ia berharap Pertamina lebih meningkatkan pengawasan dan penindakan yang tegas terhadap pangkalan yang nakal berspekulasi dalam masalah harga dan pemasaran.

Begitu pula pihak berwenang agar lebih meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap mereka yang ikut bermain dalam penyediaan dan penyaluran gas elpiji bersubsidi tersebut, kata Fikri.

Pantauan Antara Kalsel, harga gas elpiji bersubsidi di luar pangkalan cukup bervariasi, yaitu paling rendah Rp27.000/tabung isi tiga kilogram, dan sampai Rp40.000 terutama di daerah pinggiran.

Penjualan gas elpiji bersubsidi seharga Rp28.000/tabung isi 3 kg justru berdekatan atau berdampingan dengan pangkalan bahan bakar keperluan rumah tangga itu.

Seperti terlihat di Jalan Pemutus Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel yang merupakan tetangga Kota Banjarmasin, pangkalannya tutup, tetapi yang berjualan komoditas tersebut pedagang di sampingnya.

Artikel ini ditulis oleh: