Jakarta, Aktual.co — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Yunus Wonda mengecam tindak kekerasan yang menimpa dua anggota Brimob dan seorang petugas keamanan PT Freeport di Timika, Kabupaten Mimika, pada Kamis (1/1) malam.
“Sebagai pimpinan DPR Papua, saya mengecam dan mengutuk perbuatan yang melanggar hukum dan tidak dibenarkan oleh agama apapun terhadap kekerasan di Timika,” kata Yunus Wonda, di Jayapura, Papua, Minggu (4/1).
Menurut dia, kekerasan di Timika sangat disayangkan dan tidak terpuji apa lagi terjadi di awal tahun.
“Kami mengutuk keras peristiwa penembakan di Timika. Siapa pun pelakunya, itu tindakan tidak terpuji dan tidak bermoral karena menghilangkan nyawa orang,” kata dia.
Yunus yang juga kader partai Demokrat asal Puncak Jaya itu mengaku turut berduka atas peristiwa itu.
“DPR Papua juga menyatakan berduka atas meninggalnya para korban. Kami harap kekerasan ini segera terungkap dan bukan saja di Timika, tetapi kekerasan yang terjadi didaerah lain di Tanah Papua.”
Semua pihak diharap ikut membantu aparat keamanan guna mengungkap berbagai kasus kekerasan yang terjadi, karena masalah keamanan dan ketertiban sudah selayaknya bukan saja menjadi tugas dari aparat TNI dan Polri. Namun, masyarakat juga mempunyai peran penting untuk menjaga dan memelihara situasi dan kondisi yang kondusif.
Artikel ini ditulis oleh: