Diskusi bertajuk "DPT Bermasalah, Hak Pilih Terancam" yang diadakan The Indonesia Institute (TII) dengan Komunitas Pewarta Pemilu (KPP) di Jakarta, Jumat (14/9). AKTUAL/ TEUKU WILDAN

Jakarta, Akuratnews.com – Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengungkapkan adanya kemungkinan motif politik yang dapat menggunakan polemik pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) belakangan ini.

Dugaan ini dilontarkannya sebagai tanggapan atas temuan pemilih ganda yang diumumkan oleh kubu Prabowo-Sandi pada beberapa waktu lalu.

Hal ini dikatakannya dalam diskusi bertajuk ‘DPT Bermasalah, Hak Pilih Terancam’ yang digelar Komunitas Pewarta Pemilu (KPP) bersama The Indonesian Institute (TII) di Jakarta, Jumat (14/9).

“Mungkin sudah antisipasi kalah, enggak tahu juga ya namanya strategi,” ujar Masinton.

Masinton juga mencurigai angka temuan yang berubah cepat dalam hitungan hari dari 25 juta KTP ke 8 juta. Terlebih, perubahan bukan datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) melainkan dari kubu Prabowo-Sandi.

Masinton yang juga Anggota Komisi III DPR ini lantas meminta agar kualitas KPU ditingkatkan baik dalam Pemilu nasional maupun kepala daerah. Selain itu, partai politik juga disebut berkepentingan menjaga netralitas KPU.

“Penyelenggara Pemilu gak boleh menjadi bagian dari yang mengkisruhkan Pemilu itu,” pungkas Masinton.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan