Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Konisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir mencurigai pencopotan Dirut dan Wadirut Pertamina merupakan bagian skenario drama oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno. Pasalnya pertikaian ‘mata hari kembar’ antara Dirut dan Wadirut bermula dari perombak struktur Pertamina oleh Dewan Komisaris dan Kementerian BUMN.
Perombakan itu sengaja membentuk struktur matahari kembar dengan meletakkan Wakil Direktur Utama di bagan baru, yang semula tidak ada. Alhasil struktur mata hari kembar itu berjalan secara efektif menimbulkan kegaduhan yang kemudian dijadikan dasar untuk menganti Dirut.
“Jangan-jangan penunjukan Wadirut memang sengaja untuk menciptakan kegaduhan dimana kemudian mereka berdua (Dirut dan Wadirut) dicopot,” kata Inas kepada Aktual.com, Sabtu (4/2).
Kemudian lanjut Inas, seseorang akan dikirim oleh mafia migas untuk menempatkan posisi Dirut dan membuka akses bagi pemburu rente.
“Endingnya adalah seseorang akan dikirim oleh juragan minyak (mafia migas) untuk duduk jadi Dirut Pertamina. Kita lihat saja drama ini,” tandas Inas.
Senada apa yang disampaikan mantan Tim Reformasi dan Tata Kelol Migas, sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi mengatakan Dirut Pertamina, Dwi Sutjipto dan Wadirut Ahmad Bambang hanyalah korban manuver Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Sikap Kementerian BUMN dan Dewan Komisaris yang terkesan memojokkan Dwi dan Bambang dan mengatakan mereka tidak bisa bekerjasama, merupakan sikap yang tidak adil. Karena bagaimanapun, yang merombak struktur Pertamina dan menempatkan Ahmad Bambang sebagai Wadirut Pertamina merupakan atas persetujuan Menteri Rini.
“Secara sistemik Rini melakukan berbagai manuver untuk mempreteli kewenangan Dirut Pertamina, melalui pembentukan Wakil Dirut Pertamina yang menimbulkan Matahari Kembar,” kata Fahmy Rahdi kepada Aktual.com, Jumat (3/2).
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka