“Peristiwa itu tak tertahankan, orang-orang menjerit, yang lainnya mengerang. Peristiwa yang sangat mengerikan,” kata seorang polisi saat menceritakan reka adegan pengeboman.

Kamerun Utara dalam beberapa tahun terakhir banyak mengalami kekerasan terkait dengan kelompok pemberontakan Boko Haram di Nigeria. Pengungsi Nigeria telah membanjiri perbatasan dan warga setempat terpaksa harus meninggalkan rumah mereka.

Boko Haram sering melancarkan serangan lintas batas dalam upayanya untuk menciptakan kekhalifahan. Pemberontakan delapan tahunnya telah membunuh lebih dari 20.000 orang di wilayah Danau Chad dan menurut angka badan pengungsi PBB terbaru, jumlah mengungsi mencapai 2,7 juta orang.

Badan tersebut mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya telah meningkatkan tanggapan terhadap sejumlah besar pengungsi yang kembali dari Kamerun munuju Nigeria Timur Laut, termasuk sekitar 12.000 pengungsi pada Mei. Terkadang mereka kembali dalam kondisi yang tidak sehat.

Desa dan kota di daerah tersebut secara teratur menjadi sasaran oleh pelaku bom. Pejabat tersebut mengatakan bahwa aksi bom pada Jumat terjadi sehari setelah dua gadis belia meledakkan bahan peledak mereka di desa Djakana yang letaknya berdekatan, membunuh diri mereka sendiri dan melukai dua orang anggota pasukan pertahanan sipil setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu