Film yang mengetengahkan kisah mistis seorang janda di Pulau Sumba itu diputar di dua gedung bioskop di Shanghai. “Kedua film tersebut menyedot 500 penonton di Shanghai,” kata Wakil Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia Dewi Umaya.

Menurut dia, jumlah penonton tersebut cukup bagus mengingat untuk bisa menayangkan film asing di daratan Tiongkok, apalagi dalam festival film internasional seperti SIFF, bukan persoalan mudah.

Selain seleksi yang ketat, proses alih bahasa dan peraturan serta penyesuaian dengan kondisi negara setempat sangatlah rumit. SIFF merupakan festival dan kompetisi film internasional yang diakui oleh “International Federation of Film Producers Associations”.

SIFF telah dilaksanakan selama dua puluh tahun terakhir dan tahun ini merupakan edisi yang ke-21. Pembukaan SIFF 2018 dihadiri dua aktor papan atas Hollywood, yakni Jason Statham dan Nicolas Cage.

“Kami berharap akan lebih banyak lagi film Indonesia yang dapat tayang pada SIFF berikutnya. Bahkan bisa menembus pasar film Tiongkok yang sangat terbatas untuk film asing,” kata Dewi selaku ketua delegasi Indonesia di ajang SIFF itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid