Petugas pemadam kebakaran dibantu anggota TNI memadamkan kebakaran hutan di Kampar, Riau, Minggu (13/9). Petugas kewalahan memadamkan kebakaran dikarenakan jauhnya sumber air dan kencangnya tiupan angin di lokasi kebakaran. Asap dari kebakaran hutan di Indonesia berimbas ke negara tetangga Singapura dan Malaysia. AKTUAL/JEFRI TARIGAN

Sukabumi, Aktual.com – Dua hektare perkebunan pohon jengjen di Desa Cijangkar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terbakar akibat puntung rokok milik warga yang dibuang sembarangan.

“Kami menduga api berasal dari puntung rokok yang dibuang seseorang ke lahan perkebunan jengjeng di Kecamatan Nyalindung ini, karena lokasi lahan berdekatan dengan jalan raya,” kata relawan PMI Kabupaten Sukabumi, Asep HAS di Sukabumi, Selasa (22/9).

Menurutnya, karena kondisi lahan yang kering dan banyak semak belukar sehingga api dengan cepat menjalar, namun beruntung api tidak mampu membakar pohon jengjeng yang sudah berukuran besar, tetapi hanya membakar semak belukar yang sudah mengering. Untuk memadamkan api, petugas gabungan dari TNI, Polri, Tagana dan aparat kecamatan pun diturunkan.

Untuk sementara, petugas dan relawan dibantu warga memadamkan api dengan cara tradisional atau menggunakan alat seadanya karena lokasi desa yang jauh dari pos pemadam kebakaran. Pihaknya juga mengkhawatirkan, api terus menjalar ke pemukiman warga yang berada hanya 30 meter dari lokasi kebakaran lahan ini.

“Kami juga berupaya api tidak menjalar ke areal lahan milik Perhutani di wilayah Gunung Arca, jika api menjalar ke daerah itu dikhawatirkan akan terjadi kebakaran hutan,” tambahnya.

Hingga saat ini, petugas masih mencoba memadamkan api yang terus menjalar agar tidak meluas dengan dibagi beberapa tim, karena ada lima titik api yang belum berhasil dipadamkan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada siapapun agar di saat musim kemarau dan kekeringan seperti ini, tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran.

“Kami juga mengimbau agar perokok tidak membuang puntung rokok ke lahan terbuka api barangnya masih dalam kondisi menyala karena api bisa dengan cepat membesar,” kata Asep.

Artikel ini ditulis oleh: