Surabaya, Aktual.com – Dua kader muda Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Abdus Salam Shohib (Gus Salam) dan Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar), mengundurkan diri dari kepengurusan PBNU periode 2022-2027.

“Ya, atas arahan kiai sepuh agar kami tetap istiqomah berkhidmat mendampingi Rais dan Ketua PWNU Jatim,” ujar Gus Salam yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim dalam siaran pers diterima di Surabaya, Jumat (28/1).

Sementara itu, Gus Kautsar mengatakan bahwa yang memerintahkan untuk tetap berkhidmat di PWNU Jatim adalah KH Nurul Huda Djazauli.

“Kami ditempatkan di mana saja monggo kerso beliau karena jauh lebih pirso (memahami lahir batin) kualitas kami dari pada diri kami sendiri. Sam’an wa Tha’atan (mendengar dan menaati),” ucapnya.

Gus Kautsar merupakan putra KH Nurul Huda Djazuli, yang juga Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri.

Sedangkan Gus Salam adalah putra KH Sohib Bisri, yang juga cucu KH Bisri Syamsuri (Pendiri Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang dan Rais Aam PBNU 1970-1980).

KH Nurul Huda juga telah menulis surat secara resmi kepada Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, tertanggal 13 Januari 2022.

Pada 18 Januari lalu, Gus Kautsar dan Gus Salam telah menyampaikannya perihal mundur dari PBNU pada pertemuan di Lirboyo.

Di sisi lain, seperti diketahui bahwa sejumlah figur di jajaran PWNU Jatim mendapat amanah untuk memperkuat jajaran kepengurusan PBNU periode lima tahun ke depan.

Sebagaimana diumumkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beberapa waktu lalu, terdapat nama Prof Akh Muzakki (Sekretaris PWNU Jatim sebagai Wakil Sekjen PBNU), KH Reza Ahmad Zahid (Wakil Ketua PWNU Jatim sebagai Wakil Sekjen PBNU, termasuk juga KH Anwar Iskandar (Wakil Rais PWNU Jatim sebagai Wakil Rais Aam PBNU).

Kemudian, nama-nama lain adalah Prof Abd A’la, KH Ahmad Fahrur Rozi, dan KH Ma’shum Abdullah Faqih serta kader lainnya.Atas kenyataan itulah, PWNU Jawa Timur menggelar pertemuan khusus di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, rapat gabungan syuriah dan tanfidziah. Pertemuan berlanjut dengan rapat gabungan di PWNU Jatim, pada 25 Januari 2022.

Pada kesempatan tersebut, Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif mengingatkan pentingnya NU berjalan sesuai aturan AD/ART yang berlaku.

Kiai Syafruddin menekankan pentingnya mengedepankan kader muda, termasuk mengakomodasi peran tokoh pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Jatim guna memperkuat jajaran PWNU.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi