Adi Nugroho menambahkan, dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei tercatat 38 kota mengalami deflasi dan 44 kota inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Palu, Sulawesi Tengah sebesar 1,31 persen dan terendah di Polopo, Sulawesi Selatan sebesar 0,01 persen.

Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Tual, Maluku sebesar 1,05 persen dan terendah tercatat di Surakarta, Jawa Tengah dan Cilegon, Banten masing-masing 0,01 persen.

Jika diurut dari deflasi tertinggi, maka Kota Denpasar tercatat menempati urutan ke-35 dari 38 kota yang mengalami deflasi, ujar Adi Nugroho.

Khusus Singaraja Adi Nugroho menjelaskan, demikian pula Kota Singaraja, Bali utara pada Oktober 2017 mengalami deflasi sebesar sebesar 0,38 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 135,67. Tingkat inflasi tahun kelender sebesar 0,42 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 1,85 persen.

Deflasi ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,96 persen. Komoditas yang tercatat memberikan andil deflasi pada Oktober 2017 antara lain cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, tempe, apel, tepung terigu, cumi-cumi, ketemun, tongkol pindang, tomat sayur, tongkol, minyak goreng, bayam dan sawi hijau.

Jika diurutkan dari deflasi tertinggi, maka Kota Singaraja menempati urutan ke-15 dari 38 kota yang mengalami deflasi di Indonesia, ujar Adi Nugroho.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Antara