Al-Barghthi sebelumnya telah mengatakan satu orang meninggal dan 55 orang lagi cedera.

Abdalkarim Al-Gbaili, Direktur Pusat Medis Benghazi, mengatakan kepada Xinhua bahwa pusat tersebut menerima 56 orang yang cedera, termasuk 12 anak kecil. Ia mengkonfirmasi bahwa pusat itu tidak menerima jenazah lain.

Kepala Kamar Keamanan Sentral Benghazi, yang terdiri atas personel militer dan polisi, mengkonfirmasi pemboman tersebut menewaskan orang kedua.

Kota Benghazi, yang dikuasai oleh militer setelah kekalahan kelompok teror pada penghujung 2017, menyaksikan peningkatan pemboman, terutama terhadap tempat ibadah.

Serangan dua bom mobil dilancarkan terhadap satu masjid di Kabupaten Salmani di Benghazi dua pekan sebelumnya, saat orang yang beribadah meninggalkan masjid tersebut setelah Shalat Isya. Sebanyak 34 orang meninggal dan lebih dari 100 orang lagi cedera, kebanyakan warga sipil.

Libya telah menghadapi kondisi rawan keamanan dan kekacauan sejak tergulingnya rejim Muammar Gaddafi pada 2011. Negeri itu dilanda kerusuhan dan perpecahan politik.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara