deddy corbuzier
Deddy Corbuzier (Foto: Instagram/Deddy Corbuzier)

Jakarta, Aktual.com, Setelah beberapa waktu lalu menyatakan berhenti sementara dari segala aktivitas di media sosial dan podcast. Artis Deddy Coruzier muncul lagi dan mengejutkan banyak penggemarnya, ternyata alasan menghilangnya dari media sosial selama ini karena terkena Covid-19.

Dalam podcastnya dia menjelaskan bahwa dirinya selama dua minggu berjuang melawan virus yang menjadi pandemi ini. Dia menuturkan bahwa dirinya mengalami masa kritis selama tiga hari.

“Saya sakit, saya kritis dalam waktu tiga hari dan ada kemungkinan besar meninggal,” Ungkap Deddy Corbuzier, Minggu (22/08).

Lebih lanjut dirinya menceritakan awalnya dia intens merawat keluarganya yang terkena Covid-19. Awalnya Deddy mengaku sangat percaya diri dengan kondisi kesehatan tubuhnya karena dirinya merasa pola hidupnya sehat, sering berolah raga, menjaga Protokol kesehatan (prokes) tapi ternyata terkena Covid-19 juga.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Deddy mengaku tidak takut karena percaya diri karena dia sudah membiasakan pola hidup sehat, mengkonsumsi vitamin, dan juga rutin berolahraga.

“Paling juga demam dua hari, I can survive this I don’t care” ungkapnya.

Awalnya dia mengaku sudah melakukan tes antigen dengan tiga macam antigen yang berbeda dan hasilnya negatif tanpa ada gejala yang biasa dirasakan penderita covid-19. Akhirnya dia melakukan aktifitasnya seperti biasa.

Tiba-tiba di minggu kedua dia mengaku menderita demam tinggi dan akhirnya turun karena minum obat parcetamol, tapi dia merasakan vertigo. Dalam kondisi ini dia merasa dirinya tidak sedang baik-baik saja. Akhirnya dia melakukan CT Scan Thorax, diagnosa yang memantau berbagai kelainan pada paru-paru yang memiliki sensitivitas yang tinggi untuk diagnosis Covid-19.

Singkat cerita di sini dirinya menkonsumsi beberapa obat-obatan yang dipercaya mengatasi Covid-19. Tapi ternyata dia mengalami demam kembali dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Di sinilah Deddy dinyatakan mengalami kondisi ‘badai sitokin’. Perlu diketahui kondisi ini merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh penderita COVID-19.

Deddy menceritakan kondisinya pada saat itu merasakan demam, suhu tubuh tinggi dan juga badan sakit semua. kondisi ini sangat membuat dirinya kecewa, setelah apa yang dilakukan selama ini dengan rutin berolahraga, pola hidup sehat dan juga rutin mengkonsumsi vitamin namun dia juga akhirnya merasakan kondisi yang sangat buruk seperti itu .

“Saya tidak menyangka orang seperti saya bisa seperti itu,” tuturnya merasa kecawa.

Dalam kondisi ‘badai sitokin’ ini dia sudah merasa antara dua pilian ‘hidup atau mati’. Dia juga mengaku sudah memberi wasiat kepada anaknya kalau kemungkinan terburuk menimpanya. Namun akhirnya setelah dirawat intensif akhirnya dia terselamatkan dan sembuh dari Covid-19.

Setelah melewati kondisi kritis ini, dia mengaku belajar banyak hal dari sini. Dia mengaku awalnya merasa sombong dengan kondisi kebugaran tubuhnya untuk mengahadapi Covid-19 ini dan akhirnya kecewa dengan kesombongannya.

Kedua dia belajar menghadapi hidup dan mati dan yang terakhir dia sangat kecewa dengan adanya ungkapan kalau penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tidak ditangani dengan baik karena dalam kenyataanya selama dalam perawatan hingga sembuh dia sangat berterima kasih dengan tenaga kesehatan yang telah merawatnya dengan baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Nurman Abdul Rahman