Jakarta, Aktual.com — Sebanyak dua orang meninggal dunia dan belasan orang terluka akibat tertimpa pohon, yang tumbang dari bukit di lokasi wisata air terjun Sedudo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (21/7) petang.
“Saat itu ada pohon tumbang dari ketinggian dan jatuh menimpa beberapa orang pengunjung yang sedang mandi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Sukoyono saat dihubungi.
Ia mengatakan, musibah itu terjadi saat pengunjung di lokasi air terjun Sedudo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk yang mandi. Kedalaman kolam pemandian di air terjun itu tidak terlalu dalam, sehingga pengunjung bisa mandi dengan bebas.
Sukoyono mengemukakan kejadian itu adalah musibah. Pohon dengan diameter 30 sentimeter tiba-tiba jatuh dari ketinggian 90 meter dan tepat mengenai para pengunjung yang mandi di lokasi tersebut.
Diketahui dua orang yang meninggal dunia, dua orang lainnya menderita luka berat, serta belasan lainnya menderita luka ringan. Para korban itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk untuk mendapatkan perawatan.
Ia juga mengaku, sampai saat ini belum mengetahui identitas para korban, termasuk apakah mereka warga Kabupaten Nganjuk atau bukan. Saat ini, tim masih diturunkan untuk memantau dan mengidentifikasi para korban.
“Kalau saat liburan seperti ini, pengunjung ramai dan bisa dari mana saja. Kami masih cek identitasnya, yang jelas korban meninggal laki-laki,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan kejadian jatuhnya pohon dari bukit yang berada tepat di atas kolam pemandian itu juga jarang terjadi. Kejadian serupa pernah terjadi beberapa puluh tahun lalu, dan baru terulang saat ini.
Ia akan koordinasi dengan tim terkait, seperti dari Perhutani serta dari dinas terkait dengan masalah ini. Untuk saat ini, belum ada rekomendasi penutupan lokasi wisata air terjun Sedudo itu.
Sementara itu, polisi juga sudah ke lokasi kejadian untuk memantau langsung kecelakaan tersebut. Untuk saat ini, polisi juga masih memastikan jumlah pasti korban akibat kejatuhan pohon serta batu tersebut.
Polisi juga belum menutup lokasi kejadian itu, dan masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah. Polisi juga masih mengumpulkan identitas pasti para korban.
“Kalau di pemandian jam kunjung biasanya sampai pukul 17.00 WIB, kecuali di bulan tertentu. Kami masih koordinasi, karena semua masih simpang siur,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Nganjuk AKP Bambang Sutikno.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby