Jakarta, Aktual.com — Direktur utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto menyatakan struktur bisnis perusahan pelat merah yang dipimpinnya masih sangat rentan dan lemah dalam persaingan usaha di bidang migas.
Berdasarkan datanya, kilang yang dimiliki Pertamina hanya mampu memproduksi 700 ribu hingga 800 ribu barel per hari, sedangkan permintaan sebesar 1,6 juta barel per hari, sehingga dia menyesali atas ketidakmampuan Pertamina untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat.
“Struktur industri Pertamina lemah, demand 1,6 juta barer per hari, kemampuan kilang kita hanya 700 ribu hingga 800 ribu barel per hari, kita sangat rentan utuk mampu men-supply kebutuhan kita sendiri,” tuturnya di Gedung Pusat Pertamina Jl Medan Merdeka Jakarta, Selasa (26/4).
Kemudian untuk mendorong kemampuan struktur produksi dan bisnis Pertamina, menurut Dwi dibutuhkan investasi pada up stream sebesar 50 triliun dalam setahun.
Selain itu, pertamina juga membutuhkan penambahan kilang dengan nilai investasi yang diperkirakan cukup besar.
“Makannya kita harus investasi di upstream 50 triliun dalam setahun. Kita juga butuh penambahan kilang yang tentu membutuhkan dana yang cukup besar,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan