Jakarta, Aktual.com — Investor dari Dubai, Uni Emirat Arab, yang dipimpin lembaga jasa keuangan Noor Bank akan berinvestasi pada Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara pemerintah Indonesia dengan nilai melebihi 500 juta dolar AS.
Deputy Group CEO Noor Bank Ahmed Aljanahi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa malam, mengatakan bank terbesar di Dubai itu sedang gencar memperluas kepemilikan aset syariah, termasuk aset dari negara “emerging market” seperti Indonesia yang dinilai memiliki fundamental perekonomian yang baik.
“Kami telah terbitkan 500 juta dolar AS Sukuk untuk Garuda Indonesia sebelumnya. Dan hari ini kami diskusikan untuk berikan Sukuk yang jauh lebih besar jumlahnya,” kata Ahmed yang didampingi Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro, ditulis Rabu (26/8).
Sebelumnya, BUMN penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk memang menerbitkan Sukuk Global sebesar 500 juta dolar AS pada Maret 2015 lalu.
Ahmed mengatakan tertarik untuk berinvestasi dalam surat berharga Indonesia, karena negeri ini diyakini memiliki fundamental ekonomi yang baik, selain posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah.
Dia mengatakan Noor Bank, sebuah bank yang terafiliasi dengan pemerintah UAE, sudah sangat berpengalaman dalam mempimpin para investor untuk berinvestasi dalam surat utang syariah, khususnya di kawasan Timur Tengah.
“Posisi Indonesia sangat terbuka bagi pasar kami,” ujarnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pembelian Sukuk oleh investor Dubai akan direalisasikan sesegara mungkin pada 2015. Sukuk yang dibeli oleh investor Dubai ini akan dalam bentuk “private placement”, namun masih didiskusikan secara teknis, untuk kemungkinan dalam mata uang rupiah atau dolar AS.
Disinggung mengenai nilai spesifik yang akan dikeluarkan investor Dubai, Bambang masih enggan merincinya.
“Yang pasti mereka akan masuk dalam jumlah yang signifikan besar,” katanya.
Bambang mengatakan dana dari investor Dubai ini akan membantu peningkatan pasokan dolar AS ke pasar keuangan Indonesia, sehingga akan membantu upaya pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas niliai tukar rupiah.
Artikel ini ditulis oleh: