Jakarta, Aktual.com – Perluasan hubungan dan kemitraan dengan Indonesia menjadi prioritas serta strategis bagi Iran di tengah perkembangan unilateralisme, ketidakpastian dunia serta perang dagang, ujar Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad.

“Iran tentu saja akan berusaha untuk meningkatkan hubungannya dengan Indonesia. Indonesia merupakan ekonomi terbesar di kawasan ASEAN serta memiliki peran di level internasional maupun di dunia islam,” ujar Duta Besar Mohammad Azad dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Kamis (31/12).

Ia mengatakan hubungan dan kerja sama antara Iran dan Indonesia di berbagai forum internasional begitu erat.

Hal itu terlihat bagaimana Indonesia mendukung kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) saat menjabat ketua DK PBB pada Agustus 2020.

“Dukungan Indonesia tersebut menjadi bukti nyata dukungan Indonesia terhadap Iran dan multilateralisme melawan unilateralisme. Kami mengapresiasi dengan langkah yang dilakukan Indonesia itu,” ujar Duta Besar Azad.

Ia melihat bahwa ada tekad dan kemauan politik pejabat kedua negara yang dapat dimaksimalkan untuk memperluas hubungan perdagangan di antara Iran dan Indonesia.

Dengan tekad yang kuat di antara pejabat kedua negara, Iran dan Indonesia dapat mengembangkan hubungan ekonomi bilateral meskipun akan menghadapi beberapa rintangan, ujar dia.

Selama 70 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia, kerja sama yang saling menguntungkan terjadi di berbagai bidang, di antaranya politik, ekonomi, perdagangan, budaya, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kerja sama di berbagai bidang itu dilakukan dengan menggunakan kemampuan satu sama lain demi mencapai kepentingan bersama,” kata dia.

Dubes Azad mengatakan kedua negara juga saling melakukan pertukaran delegasi di berbagai bidang.

“Tahun 2015, Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta. Pada tahun berikutnya yaitu 2016, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Teheran yang menjadi puncak pertemuan bilateral kedua negara,” tutur dia.

 

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin