“Anda mengambil dan memilih pertempuran itu, dan ketika kami melihat peristiwa itu, ini tentang perubahan atas prioritas dan prioritas kami adalah fokus untuk menggulingkan Assad,” kata Haley kepada wartawan pada 30 Maret, hanya beberapa hari sebelum puluhan warga sipil Suriah tewas akibat luka senjata kimia.

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson tampaknya mengambil sikap lebih bersabar dalam persoalan Assad ini. Ia mengatakan pada Sabtu bahwa prioritas pertama Washington adalah mengalahkan kelompok petempur IS.

“Setelah ancaman dari kelompok IS telah berkurang atau hilang, saya pikir kita dapat mengalihkan perhatian kita untuk menstabilkan situasi di Suriah,” kata Tillerson dalam kutipan dari wawancara di CBS, yang akan disiarkan secara penuh pada Minggu.

Tillerson juga mengatakan bahwa Amerika Serikat berharap dapat membantu semua pihak bersama-sama dalam memulai proses mencari jalan keluar demi tercapainya solusi politik.

“Jika kita dapat mencapai gencatan senjata di zona stabilisasi di Suriah, maka saya percaya dan berharap kita akan dapat menguasai kondisi untuk memulai proses politik yang bermanfaat,” kata Tillerson.

Pasukan Suriah melancarkan serangan udara lebih lanjut pada Sabtu, yang menewaskan 18 orang, termasuk lima anak-anak, di provinsi Idlib, yang dikuasai pemberontak, kata laporan dari Pemantau Hak Asasi Manusia untuk Suriah dan layanan penyelamatan pertahanan sipil.

Artikel ini ditulis oleh: