Jakarta, Aktual.co —Duta Besar RI untuk Yaman, Wajid Fauzi mengimbau warga negara Indonesia untuk tetap tenang terkait perkembangan kondisi politik dan keamanan di Yaman, khususnya di Ibu Kota Sana’a, kota Ma’rib dan beberapa wilayah lain yang saat inirawan terjadi konflik bersenjata yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita himbau WNI tetap tenang, mengurangi kegiatan di luar rumah, dan tidak terpengaruh atau terprovokasi dengan kegiatan politik praktis,” kata Dubes Wajid, kemarin.
Menurutnya situasi Sana’a saat ini masih tetap tenang. ”Proses politik masih berjalan, parlemen baru akan sidang besok. Suasana di jalanan relatif sepi. Mungkin karena hari libur Jumat, atau orang cenderung di rumah karena situasi ini,” kata Dubes Wajid sebelum berpamitan untuk menjalankan ibadah salat Jumat. Dia mengimbau kepada WNI yang bermasalah atau mengetahui adanya WNI yang sedang dalam kesulitan karena situasi keamanan di wilayah-wilayah konflik untuk segera menghubungi KBRI Sanaa. “Beritahukan nama lengkap sesuai paspor, nomor paspor, alamat lengkap di Indonesia dan nomor telepon yang dihubungi,” kata dia.
Wajid juga mengingatkan WNI untuk mewaspadai tindak pemerasan atau penipuan yang dilakukan aparat gadungan atau oknum. Dia mengatakan ada beberapa kasus, di antaranya menimpa WNI dimana aparat keamanan berpura-pura meminta kartu identitas, paspor atau dokumen lainnya. 
Pada akhirnya ternyata mereka hanya memeras. “Dalam situasi ketidakpastian pengawasan keamanan semakin lemah, Jika WNI mengalami hal tersebut, KBRI menyediakan layanan hotline emergency +967 738 11 5555,” kata Wajid. Krisis politik di Yaman terus berlanjut. Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi dan Perdana Menteri Khalid Bahah menyatakan diri mundur. Pengunduran diri mereka menyusul pendudukan militan Al-Houthi di Istana Kepresidenan dan ancaman ke rumah-rumah para pejabat tinggi Yaman. Pengunduran diri mereka akan dibahas Parlemen, Ahad mendatang.