Jakarta, Aktual.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tampak gusar akibat ucapan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad al Suaibi.
Osamah menyebut organisasi sayap PBNU, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sebagai organisasi yang sesat dan menyimpang.
Hal ini dilontarkannya dalam akun Twitter miliknya. Osamah menyinggung aksi umat Islam yang digelar sebagai reaksi dari pembakaran bendera tauhid oleh oknum GP Ansor pada beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj pun melayangkan protes keras terhadap ucapan Osama.
“Dalam pandangan kami, Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik, yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannnya. Hal ini jelas mengganggu hubungan diplomatik RI dan Saudi Arabia. Atas dasar ini kami sampaikan protes keras,” tegas Saiq Aqil dalam siaran persnya, Senin (3/12).
Menurutnya, Osamah telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran dilakukan oleh organisasi sesat. Hal itu sama saja menuduh GP Ansor sebagai organisasi sesat.
“Yang dimaksud (Osamah) dengan mengatakan jamaah almunharifah (organisasi sesat atau mennyimpang),” tegasnya.
“Padahal terkait hal ini, GP Ansor sudah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran dan tindakan tersebut keluar dari SOP GP Ansor. Bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan kejadian itu,” sambung Said.
Atas alasan itu, PBNU meminta pemerintah untuk menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Saudi. Sehingga Raja Salman bin Abdulaziz memulangkan Osamah sebagai bagian dari sanksi.
“Sanksi atas tindakannya yang gegabah dan mencampuri urusan politik negara Indonesia,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan