JAKARTA, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam meminta Bareskrim serius tangani pelaku dugaan pengaturan skors dalam laga Indonesia melawan Vietnam di Sea Games lalu.

“Tangkap saja, itu sudah kita sampaikan sejak awal, ini seperti ada sepuluh orang, kentut satu, baunya saja kecium, ngga tahu yang kentut siapa. Bareskrim kalau bisa tangkap, tapi saya pesimis. Di surabaya yang bersangkutan sudah diperiksa. Jadi harus diseriusi di bareskrim,” ujar Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/6).

Hal ini dianggap sebuah perjudian dan harus diberantas tuntas.

“Bandar judi di tingkat gala desa ada, kelasnya cepek-an, di kota jutaan hingga miliaran. Harus diberantas secara tuntas,” katanya

Ridwan menilai perjudian pengaturan kekalahan Indonesia dikarenakan lemahnya peluang Indonesia untuk menang.

“Peluangnya indonesia lemah jadi kalah saja,” kata dia.

Sebelumnya, dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola tim Indonesia di ajang nasional dan internasional dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh seseorang berinisial BS yang mengaku ‘match fixing’.

Pelapor yang didampingi sejumlah lembaga bantuan hukum itu melaporkan adanya tindak pidana penyuapan di beberapa kasus persepakbolaan Indonesia dalam kurun 2000 sampai dengan 2015.

Laporan yang dibuat Selasa (16/6) pukul 15.00 WIB, menyebutkan bahwa penyuapan periode 2000-2010 menggunakan dana APBD, sedangkan dana penyuapan periode 2010 sampai dengan 2015 berasal dari investor Malaysia berinisial DAS.

BS melaporkan manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus PSSI yang diduga melakukan pengaturan skor.

Tim yang menyebut diri Tim Advokasi Indonesia vs Mafia Bola ini juga memperdengarkan rekaman perbincangan pengaturan skor pertandingan timnas U-23 di SEA Games 2015 antara DAS dengan seseorang yang diduga bandar judi atau investor dari Malaysia.

Namun, tim advokasi menjelaskan bahwa rekaman pengaturan skor SEA Games 2015 Singapura itu belum dilaporkan ke polisi karena belum memenuhi bukti-bukti pendukung yang kuat.

Artikel ini ditulis oleh: