Semarang, Aktual.co — Agen gas elpiji membantah kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg di tingkat pengecer/pangkalan karena adanya penimbunan stok.
Direktur PT Lamora Patra Jasa, Bambang Supriyanto mengatakan pendistribusian gas elpiji melon (3 kg) berjalan normal dan sudah terjadwal. Dengan begitu, pangkalan maupun sub agen tidak akan mengalami kelangkaan, karena jauh hari sebelumnya sudah terdata pangkalan yang akan dikirim.
“Semisal kita kirim toko (A) sekian tabung hari Senin, dan toko (B) hari Selasa. Mereka tidak akan berteriak kalau belum jatahnya dikirim,” kata Bambang, di kantor agen jalan WR Supratman Manyaran, Semarang, Kamis (8/1).
Disamping itu, rencana data pengiriman kedepan sudah diserahkan kepada Pertamina. Dengan begitu, antisipasi kelangkaan elpiji sudah bisa ditekan sejak awal.
“Pertamina meminta data penebusan satu bulan berikutnya. Jadi, kelangkaan di masyarakat itu dimainkan pengecer dengan menimbun sebagian, dan sebagian dijual,” ujarnya.
Tercatat, data permintaan gas elpiji ukuran 3 Kg setiap hari mencapai 1.600 tabung yang dikirimkan kepada 200 pangkalan.
Pihaknya menyayangkan pengecer yang menjual elpiji 3 Kg antara Rp17 ribu-Rp18 ribu. Padahal harga tebus pangkalan dari agen sebesar Rp12.750/tabung. Menurut dia, kelangkaan gas elpiji ‘dimainkan’ oleh para pengecer maupun pangkalan, menyusul kenaikan harga gas elpiji (LPG) ukuran 12 kg pekan lalu.
“Harga itu plus sudah biaya sopir. Kita melarang sopir meminta uang tambahan pengiriman.”
Artikel ini ditulis oleh: