Dua tahun lalu, kata Rizal Ramli, dia sempat berkunjung ke tahanan tempat mantan Ketua KPK Antasari Azhar, yang pada waktu itu Antasari masih menjadi Ketua KPK. Dalam pertemuan itu, kata Rizal Ramli, Antasari bercerita jika Boediono sempat mendatanginya untuk meminta izin.
“Suatu hari pak Boediono datang sebagai Gubernur Indonesia meminta izin Bailout untuk Bank Indover di negeri Belanda sebesar Rp 5 triliun dan Antasari ditakut-takuti kalau tidak dilakukan maka kepercayaan terhadap Indonesia rusak rupiah anjlok investor bisa nggak percaya,” kata dia menceritakan.
Namun, sambung Rizal Ramli, Boediono tidak tahu jika Antasari adalah asisten Jaksa Agung Marzuki Darusman. “Pada saat ditanya jadi Menko kita utus dia ke Belanda dan diberitahu oleh bank Central belanda nggak usah khawatir kalau terjadi sesuatu akan dijamin oleh bank Central Belanda dan tidak menimbulkan apa-apa.
Begitu pak Boediono meminta izin ini, Antasari mengatakan, bapak lakukan Bailout Bank Indover Rp5 triliun, sorenya bapak saya tangkap. Jadi Boediono ketakutan,” Kata Rizal Ramli menirukan ucapan Antasari pada waktu itu.
Selang beberapa waktu kemudian, sambung Rizal Ramli yang dikenal dengan Jurus “Rajawali Ngepret” ini, dicari ember kosong lain yaitu bank Century. “Sebetulnya kebutuhan dananya hanya kebutuhan dana pihak ketiga sebesar Rp2 triliun. Kok bisa dibailout sampai Rp 6,7 triliun, pasti ada yang bocor
,” katanya.