Selanjutnya, Rizal Ramli menilai, permasalahan itu sudah sangat jelas bahwa ini ada upaya untuk membobol bank. Karena itu dia minta Boediono bersikap seperti ksatria. “Ngaku ajalah jadi ksatria karena tanggung jawab itu ada di tangan pemimpin,” imbaunya.
Terkait pernyataan istana pada waktu itu yang mengatakan tidak ada yang lebih penting dari kesaksian seorang wakil presiden di depan sidang, lanjut dia, akan menyingkirkan sejumlah keraguan yang menuntun pada pandangan bahwa Bailout Century menyembunyikan niat buruk dari para pengambil keputusannya.
“Jangan lupa bank Century ini sudah rusak lama. Sudah busuk lama dan nggak ada hubungannya dengan krisis. Bahkan kalau ditutup saja tidak ada efeknya sama sekali. Bank Century sengaja mau dipakai sebagai ember kosong,” Kata Rizal menegaskan kembali.
Kemudian yang menariknya lagi, kata Rizal, pada waktu Antasari meminta BPK untuk melakukan audit. “Ketuanya pada waktu pak Hadi Purnomo dan wakilnya pak Taufiq Ruki merupakan teman dekat SBY. Salah satu permintaan pak Ruki adalah supaya jangan menyentuh NKRI. dan P Hadi Purnomo kemungkinan banyak masalah sepakat hanya untuk melakukan polesi audit atau audit kebijakan,” katanya.
“Kalau sudah audit kebijakan pak Boediono dan Sri Mulyani pasti kena. Dan yang sengaja tidak dilakukan oleh BPK adalah audit aliran dana. Padahal kalau ikut kasus bank Bali diaudit aliran dana dalam waktu 6 minggu akan ketahuan uang itu kemana,” bebernya.