“Kali ini kita shalat di lapangan di samping tenda-tenda. Kita menghindari istilah pengungsian,” katanya.
Menurut Zaini, penduduk Desa Kekait mencapai 2.590-an kepala keluarga. Seluruhnya saat ini tinggal sementara di tenda-tenda. Terhitung, sudah 17 hari lamanya mereka tinggal di tenda-tenda sementara.
“Mudah-mudahan ini salah satu ujian kita dari Allah,” ujarnya.
Tentu banyak hal berbeda yang harus dirasakan warga saat tinggal di tenda-tenda sementara dengan saat kondisi normal. Dalam kondisi normal, mereka bisa tinggal di rumah masing-masing yang mungkin hanya dihuni satu kepala keluarga.
Di tenda-tenda sementara, tidak sedikit yang harus berbagi dengan kepala keluarga yang lain. Itu pun dengan kesederhanaan.
“Kita bersama-sama dalam kehidupan yang bersahaja. Mudah-mudahan kekompakan yang sudah kita galang sebelumnya, semakin mantap,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid