Hikmah kedua dari berkurban pada Idul Adha adalah mengabadikan peristiwa agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tanpa dibatasi ruang dan waktu.
“Hikmah ketiga adalah kita harus bersiap mengorban sesuatu yang kita cintai, yaitu kepentingan pribadi, demi kepentingan yang lebih besar,” jelasnya.
Hikmah keempat, berkurban merupakan bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Pada dasarnya manusia adalah makhluk istimewa yang memiliki kehendak sendiri, tetapi tetap harus mengikuti kehendak Allah SWT untuk berkurban.
Hikmah kelima dari kurban pada Idul Adha untuk menghilangkan kebiasaan orang-orang terdahulu yang mengorbankan manusia kepada dewa-dewa yang mereka sembah.
“Karena itu, kurban umat Islam adalah binatang ternak, bukan manusia,” ujarnya.
Hikmah terakhir, Islahuddin mengatakan perayaan Idul Adha mengingatkan umat Islam untuk bersatu, yaitu satu dalam beribadah, satu dalam sumber hukum, satu barisan, satu kekuatan dan satu tujuan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid