Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik rencana aksi ‘Bela Islam’ jilid III yang akan bergulir pada 2 Desember mendatang. Ia mengaku tak mempersoalkan demonstrasi yang disebut-sebut sebagai lanjutan dari gerakan 411.

Menurut Wapres, unjukrasa adalah salah satu bentuk kritik dari rakyat terhadap pemerintah. Sehingga dirinya tak keberatan jika aksi dari umat muslim tersebut tetap berlangsung. Tapi catatannya kata JK, massa aksi harus tertib sehingga demo dapat berjalan damai.

“Kalau ada koreksi atas suatu hal ya enggak apa-apa, asal damai. Sampaikan pandangan juga harus dengan damai, kita terima itu,” ujar Wapres usai menghadiri penutupan Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (26/11).

Dalam hal ini JK pun memahami bahwa suatu negara tanpa kritik dan saran dari masyarakat, tidak akan bisa berkembang. Sama halnya juga jika proses penyampaian kritik dan saran itu dengan kekerasan.

“Tanpa kiritikan dari masyarakat atau pandangan masyarakat, bangsa tidak berkembang. Tapi kalau dengan kekerasan, ya tentu negara ini akan alami kesulitan. Kita sendiri yang akan merasakannya,” ungkap JK.

Karena itu menurut JK, jalan terbaik untuk menyampaikan kritik dan saran kepada Pemerintah adalah dengan cara berdialog. Alasannya, dialog adalah wujud dari sebuah negara berdemokrasi. “Ya tentu untuk dialog adalah satu hal yang baik. Kita sudah sering melakukan. Dialog kan memang inti suatu demokrasi,” tutur Wapres.

Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan