Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya akan terus mendukung bisnis-bisnis pemula yang baru berkembang (start up) terutama di sektor teknologi. Menurutnya, hal ini akan menjadi peluang besar bagi sektor perbankan, apalagi perusahaan start up ini biasanya dipimpin oleh anak-anak muda.

“Kami sebagai bankir merasa ada banyak peluang dengan bisnis digital ini. Orang-orang bicara mengenai unicorn. Unicorn pertama Indonesia akan hampir terwujud. Untuk start up di bidang teknologi keuangan, perkiraan investnya lebih dari US$4 miliar,” tegas Budi di Jakarta, Rabu (27/1).

Kata dia, Mandiri Capital sendiri dibentuk sebagai langkah agresif terhadap pasar. Apalagi di era digitalisasi ini, banyak industri yang gulung tikar kalah persaingan. Makanya, dalam beberapa tahun ini, Mandiri konsisten membiayai bisnis digital atau online.

“Mandiri selain membiayai toko konvensional atau fisiknya ada. Juga sudah membiayai toko online. Meski baru, pertumbuhan pembiayaan toko online mencapai 200-300 persen,” kata dia.

Pihak Mandiri di tahun lalu sudah membiayai toko online sebesar Rp3 triliun. Dengan pertumbuhan yang tinggi itu maka dalam tiga tahun ke depan bisa mencapai Rp27 triliun.

“Tahun ini bisa mencapai Rp9 triliun. Jadi tinggal kali tiga saja untuk tiga tahun ke depan,” kata dia.

Direktur Keuangan Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, untuk jenis bisnis start up yang akan dibiayai ada tiga. Pertama, perusahaan teknologi yang mendukung teknologi Bank Mandiri. Kedua, perusahaan start up yang pendatang baru dan didukung melalui inkubasi.

“Dan ketiga, perusahaan yang sudah berjalan tapi berbasis IT, seperti ojek online. Perusahaan seperti itu akan kami biayai melalui Mandiri Capital ini,” kata Tiko, panggilan akrabnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan