Cirebon, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menghadiri diskusi dengan para kelompok tani di Kedai Kopi Gincu, Desa Sedong Lor, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Kamis (2/12).

Diskusi yang bertajuk Orientasi Ekspor Mangga Gincu ke Mancanegara ini bertujuan untuk mendorong supaya mangga petani serta hasil olahannya dapat diekspor ke Jepang.

“Di sini ada varietas tanaman mangga lokal, yakni mangga Roman Ayu. Ini varietas baru tanaman lokal. Harapannya semoga pak Wamen bisa membawa mangga petani ke Jepang, agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani mangga di Kecamatan Sedong,” ucap Hendrik, Ketua Kelompok Tani Sami Mulya.

Menanggapi hal itu, Wamentan Harvick menyampaikan bahwa produk pertanian Indonesia sangat memungkinkan untuk membanjiri pasar luar negeri.

Pasalnya, kata Wamentan Harvick, saat ini Kementeria Pertanian memiliki 14 Atase Pertanian (ATAN) yang tersebar di dunia. Mulai dari Tokyo, Washington DC, Amsterdam, hingga Roma.

“Begitu pertama kali saya jadi wakil menteri saya langsung zoom dengan mereka. Saya push mereka, ayo berinovasi, kembangkan. Kita bisa banjir Eropa dengan petai, kita bisa banjiri dengan jengkol, misalnya. Kenapa nggak? Ini baik secara bercanda maupun serius, memungkin sekali,” ujarnya.

Untuk itu, Wamentan Harvick pun meminta kepada Kelompok Tani Sami Mulya untuk bersurat kepadanya. Surat tersebut nantinya akan ia bahas bersama para menteri Kabinet Kerja guna mendukung ekspor Mangga Gincu ke Jepang.

“Kalau semuanya pada ekspor, apa enggak luar biasa harapan kita semua, kita mau jadi lumbung pangan dunia?,” katanya.

Dalam rangka mendukung produktivitas petani Mangga Gincu di Desa Sedong Lor ini, Wamentan Harvick juga meminta untuk memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.

Pasalnya, dari jumlah target penyaluran KUR nasional tahun 2021 sebesar Rp278 triliun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap sektor pertanian dapat menyerap 30 persen.

“Sektor pertanian memiliki porsi 30 persen seperti harapan Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi