Jakarta, Aktual.com — Rencana pemerintah memproduksi listrik sebesar 35 ribu megawatt (GW) dalam lima tahun akan terus berjalan untuk mendukung pembangunan sektor industri di Tanah Air, kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Jakarta, Kamis (10/9).
“Presiden melihat listrik merupakan faktor penting dalam pembanguna sektor industri dalam negeri,” katanya.
Teten menuturkan pencapaian target 35 MW dalam jangka waktu lima tahun memang bukan hal yang mudah mengingat sistem regulasi yang harus dipatuhi dan dipenuhi.
Namun untuk menyikapi itu, pemerintah dapat mendukung proyek infrastruktur produksi listrik dengan menyediakan lahan untuk proyek-proyek yang biasanya berakhir terbengkalai.
Teten menambahkan bahwa hingga lima tahun ke depan, Indonesia membutuhkan pasokan listrik yang besar untuk menanggulangi ancaman krisis listrik pada 2019.
“35 ribu megawatt itu merupakan suatu kebutuhan di masa depan. kita harus mempersiapkan untuk menanggulangi krisis energi yang di perkirakan akan terjadi pada 2019,” ujar Teten.
Untuk membangun pembangkit listrik, dibutuhkan minimal empat tahun. Oleh karena itu pembangunan infrastrukturnya harus segera dikerjakan “Pembangunan infrastruktur tidak bisa ditunda karena kalau tidak ketersediaan listrik kita akan kurang,” ujar Teten.
Mengenai pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang mengklaim proyek tersebut akan direvisi menjadi hanya 16 ribu MW, teten menyatakan bahwa itu akan ditindaklanjuti oleh Presiden.
“Itu urusan Presiden, biar Presiden saja,” ujar Teten.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka