Data menunjukkan, posisi kontribusi industri kertas dan pulp tahun 2016 yang menyumbangkan ekspor-devisa sebesar 5 miliar dolar AS, pajak dan penghasilan negara bukan pajak (PNBP) Rp42,5 triliun dan memberikan lapangan kerja kepada kurang lebih 1,49 juta orang.
Sementara industri kelapa sawit pad 2016 menyumbangkan pemasukan ekspor-devisa sebesar 19,6 miliar dolar AS, pemasukan pajak dan PNBP sebesar Rp79,5 triliun dan memberikan lapangan kerja kepada kurang lebih 5,3 juta orang.
Capaian tersebut membuat status Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit nomor satu dunia dan merupakan produsen kertas nomor enam di dunia, serta produsen pulp nomor sembilan di dunia atau nomor tiga di Asia.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakam pendapatan ekspor dari industri kelapa sawit terus menanjak tiap tahun meskipun harga kelapa sawit dunia mengalami fluktuasi.
Selain itu, industri kelapa sawit dan industri kertas-pulp menyerap tenaga kerja yang banyak karena tidak hanya menjual bahan baku semata.
“Kita kan tidak hanya bahan baku, makanya industri kecilnya juga berkembang. Ada jual sabun, kosmetik, minyak goreng kemasan, macam-macamlah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan
















