Jakarta, Aktual.com – Usai terang-terangan memberikan dukungannya untuk pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran, kini Wali Kota Medan, Bobby Nasution kini diminta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP untuk mengembalikan kartu tanda keanggotaan (KTA). Bobby diberikan batas waktu 3 hari untuk mengembalikan KTA sebagai tanda pengunduran diri.
“Sosok Pak Prabowo yang menjadi panutan bagi kami bagaimana jiwa ksatria yang ditunjukkan kepada kami, jiwa dan integritas yang dimiliki selama berkarier ini menjadi poin yang bisa kami pelajari,” ujarnya saat ditemui acara deklarasi mendukung Prabowo-Gibran di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu, (8/11).
Bobby menyampaikan komitmennya untuk secara konkret berkontribusi dalam mendukung kemenangan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024. Menurutnya, ia akan segera memulai gerakan untuk mengumpulkan dukungan.
“Saya enggak perlu banyak-banyak bercakap lagi Pak (Prabowo) karena kami yang berdiri dan duduk di sini sudah enggak sabar lagi pak mau memenangkan Pak Prabowo di Indonesia,” kata dia di hadapan Prabowo yang hadir di acara itu.
Usai acara, Bobby ditanya wartawan ihwal pengembalian KTA. Dia enggan bicara. Dia justru menegaskan soal dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Saya jawab ya saya jawab, ya pokoknya Barisan Pengusaha Pejuang siap memenangkan Prabowo-Gibran, udah,” katanya.
Saat diminta keterangan soal pengembalian KTA, menantu Presiden Joko Widodo tersebut enggan berkomentar dna memilih pergi.
Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun sebelemunya telah memberikan jangka waktu dua hingga tiga hari kepada Bobby Nasution untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dari partai tersebut.
“Kami kasih tadi dua tiga hari ini, nanti dia (Bobby) akan sampaikan,” ujar Komar, sapaan akrabnya, usai bertemu Bobby di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin, (6/11).
Menurut Komar, Bobby harus mengembalikan KTA PDIP jika memutuskan untuk mendukung paslon Prabowo-Gibran. Namun Komar juga menyatakan bahwa Bobby masih memiliki keinginan untuk tetap menjadi kader PDIP.
Komar meminta Bobby untuk segera menentukan pilihannya karena PDIP tidak dapat bersikap ambigu dalam Pemilihan Presiden 2024. Ia menyatakan bahwa seorang pemimpin harus membuat pilihan yang tegas dan tidak dapat mengambil dua sekaligus.
“Ya, silakan kau pergi beberapa hari ini, ya. Lalu kembalikan KTA PDI Perjuangan, sebagai tanda pengunduran diri dari PDI Perjuangan,” pungkasnya Komar.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih
Rizky Zulkarnain