Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.

Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mendukung rencana pemerintah yang akan menghapus bahan bakar Pertalite bersubsidi mulai tahun depan. Hal tersebut, menurutnya, merupakan salah satu upaya mengurangi emisi kendaraan bermotor. Mengingat Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.

“Keinginan kita untuk menuju net zero emission 2060 memang harus ada kebijakan-kebijakan yang cukup radikal. Kalau tidak kita tidak akan bisa mencapai target itu. Salah satunya adalah bagaimana mengurangi emisi dari kendaraan bermotor. Minyaknya harus dinaikkan oktannya supaya emisinya berkurang, ini kan upaya-upaya secara terintegrasi untuk mengurangi emisi, saya kira itu bagus,” ujarnya kepada Parlementaria ditemui di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2023).

Ia menilai, kebijakan dalam rangka mengurangi emisi tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah, di samping pemerintah juga sedang mendorong transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan.

“Percuma kita bikin target Net Zero Emission tidak ada upaya yang menuju ke situ. Nah, upaya ini kan penting salah satunya tadi kebijakan seperti itu, di samping kita juga mendorong transisi energi gitu ya dari energi fosil ke energi baru terbarukan,” lanjutnya.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, bahwa mewujudkan Net Zero Emission pada 2060 merupakan pekerjaan rumah bersama. Oleh sebab itu, andil masyarakat sangat penting untuk bersama menyelamatkan bumi dan lingkungan terhadap emisi.

“Masyarakat juga harus mengubah pola pikir hari ini (untuk) mulai mengubah mindset nya, bumi harus diselamatkan, polusi harus diatasi untuk menyelamatkan generasi yang akan datang, termasuk kita-kita dan generasi kedepan. Tidak hanya hari ini tapi juga masa depan,” jelasnya

Artikel ini ditulis oleh: