Beranda Nasional Dukung Sikap Demokrat, Trust Indonesia Sebut Penundaan Deklarasi Capres-Cawapres Pengaruhi Elektabilitas Parpol

Dukung Sikap Demokrat, Trust Indonesia Sebut Penundaan Deklarasi Capres-Cawapres Pengaruhi Elektabilitas Parpol

Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal dalam Dialog Aktual (IST/ MJ)

Jakarta, aktual.com – Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal menegaskan kembali seruannya terkait pendeklarasian pasangan Capres-Cawapres sejak dini. Azhari menyinggung sikap koalisi politik yang masih belum berani mengumumkan pasangan Capres-Cawapres sehingga berdampak pada tingkat elektabilitas partai politik yang stagnan dan menurun.

“Mengapa hasil survei cenderung menunjukkan partai politik mengalami stagnasi elektabilitas atau menurun? Salah satu faktornya yah memang karena belum ada yang pasangan Capres-Cawapres yang konkret dideklarasikan. Dari tiga koalisi yang sudah muncul hari ini, belum ada yang berani mengumumkan kandidatnya,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5) pagi.

Azhari pun mendukung sikap sejumlah partai politik yang mendorong kepastian koalisi dengan memberikan tenggat waktu atau deadline. Pasalnya, deklarasi capres-cawapres pasti akan mempengaruhi efek ekor jas atau coattail effect bagi partai pengusung.

“Sikap Demokrat yang memberikan tenggat waktu kepada Koalisi Perubahan hingga Juni 2023 itu, sudah benar. Sebab, tidak bisa dipungkiri, jika AHY jadi Cawapres itu pasti akan beri coattail effect bagi Partai Demokrat itu sendiri,” sambungnya.

Pengamat politik ini mengulangi pendapatnya yang meyakini pengumuman dini Cawapres jauh lebih baik bagi kandidat Capres dan koalisi partai pengusung. Dia menyebut deklarasi lebih awal jauh lebih efektif bagi pasangan Capres-Cawapres dan koalisi politik untuk menggalang dukungan publik.

Azhari pun percaya deklarasi dini akan mengaktivasi potensi dan modal sosial lebih awal yang dimiliki oleh kandidat Capres-Cawapres untuk memperoleh dukungan pemilih.

“Mengumumkan calon Wakil Presiden lebih cepat, memberikan penggalangan politik yang lebih panjang, mengingat besarnya wilayah kampanye yang akan dijangkau paslon di Pilpres. Termasuk juga dampaknya bagi kesiapan untuk mengintegrasikan kekuatan jaringan bawaan dari capres dan cawapres yang akan maju dalam kontestasi,” jelasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat secara resmi memikirkan opsi untuk berkoalisi dengan pihak lain bila deklarasi Capres-Cawapres tidak dilakukan pada Juni mendatang. Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyebut turunnya elektabilitas Partai Demokrat dipengaruhi oleh deklarasi Capres-Cawapres yang tak kunjung diumumkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Megel Jekson