Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memasuki mobilnya usai diperiksa Bareskrim di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/7). Ahok diperiksa terkait proses pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjend TNI (purn) Prijanto menyebut sikap calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) plin-plan soal cuti kampanye pada masa kampanye. Ahok pada awalnya mendukung penuh calon petahana cuti kampanye, belakangan malah menolaknya.

“Nah itu, pagi kedelai sore tempe. Itu namanya inkonsistensi dalam berpikir. Ketika tahun 2012 dia bilang ke Foke (Fauzi Bowo) harus cuti dong karena jangan sampai menggunakan fasilitas negara. Itu pikiran tahun 2012, sekarang dia kan lain,” tegas Prijanto dalam diskusi ‘Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir’ di Jakarta, Rabu (10/8).

Diskusi digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam agenda Halaqah Islam dan Peradaban di Gedung Djoeang 1945, Menteng, Jakarta Pusat.

Alasan Ahok kata Prijanto masuk akal, yakni untuk mengawasi agar uang rakyat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tidak diselewengkan atau dikorupsi.

Dengan nada menyindir, Prijanto mempertanyakan apakah alasan itu sudah benar. Sebab dalam pembelian beberapa lahan di Jakarta saja Ahok malah sengaja melakukan penyelewengan.

“Opo yo bener? Apa alasannya bener? Wong punya uang 750 miliar dibelikan tanah yang 2 tahun baru bisa dipake kok. Kan berarti bohongi rakyat,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir. Publik harus tahu bahwa Ahok pada tahun 2012 lalu paling lantang menyampaikan bahwa calon incumbent harus cuti kalau mau kampanye.

“Dulu dia teriak-teriak 2012 bahwa incumbent harus cuti kalau mau kampanye. Sekarang dia teriak-teriak boleh dong incumbent tetap dalam tugasnya dalam kampanye,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby