Jakarta, Aktual.com – Pengamat Pembangunan Nasional dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Syahrial Loetan mengatakan, kemenangan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 8 November 2016 lalu, menimbulkan kegalauan dunia.
“Presiden AS terpilih Donald Trump membuat seluruh dunia galau,” ujar dia saat dihubungi dari Yogyakarta, Jumat (18/11).
Ia mengatakan, kegalauan tersebut diakibatkan oleh banyaknya inkonsistensi yang diduga akan terjadi selepas peralihan pemerintahan dari Presiden Obama.
“Banyak inkonsistensi terjadi. Obamacare saja awalnya ditolak, namun sekarang mau dipakai lagi,” jelas dia.
Senada dengan itu, Director of International Studies Washington College, Andrew Oros mengatakan, bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada 8 November 2016 lalu, akan menghentikan proses TransPacific Partnership (TPP) di kawasan Asia.
“Di Asia, efek kemenangan Trump lebih tidak jelas. Tapi satu hal yang pasti adalah bahwa Transpasific Partnership (TPP) akan mati, dan bahwa sekutu AS di Asia merasa sangat khawatir dengan apa yang akan dilakukan oleh presiden yang baru,” jelasnya di Kampus UGM.
Andrew menjelaskan, bahwa kemenangan Trump memengaruhi negara-negara di Asia, meski efek yang ditimbulkan lebih sulit diprediksi dibanding efeknya terhadap AS.
Menurut dia, pasca pengumuman hasil pemilu, warga dunia menyaksikan efek yang timbul pada pasar finansial dan perekonomian global, misalnya dengan munculnya gejolak nilai mata uang berbagai negara di dunia. Namun, hal ini sebagai sesuatu yang wajar mengingat karakter perekonomian global yang senantiasa berubah.
Kekhawatiran ini, menurutnya, timbul dari karakter Trump sebagai seorang pebisnis yang dianggap akan memiliki pertimbangan yang lebih transaksional dan memikirkan pengaruh jangka pendek dalam relasi dengan negara-negara sekutu.
Selain itu, Trump juga dianggap tidak memiliki kesabaran untuk terlibat dalam isu-isu sulit yang menyangkut kepentingan negara-negara lain, katanya.
Meski demikian, Andrew memandang bahwa akan ada beberapa kebijakan dari pemerintahan Barrack Obama yang dilanjutkan, dan ia pun berharap kebijakan yang akan diambil oleh Trump dan jajaran kabinet yang ia pilih adalah sesuatu yang baik.
“Banyak orang Amerika yang memilih Trump karena mereka benar-benar ingin melihat adanya perubahan. Terlepas dari apa yang ia katakan saat kampanye, saya harap nantinya Trump akan mengambil keputusan yang benar untuk rakyat Amerika,” ucapnya.
Sementara itu, lanjutnya, kemenangan Trump bagi negara AS sendiri masih sulit diprediksi. Karena Trump belum mengeluarkan kebijakan apa pun, sehingga langkah selanjutnya hanya bisa diprediksi berdasarkan pernyataan-pernyataan Trump semasa kampanye.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby