Jakarta, Aktual.com — Dalam sejarah luar angkasa, Anda lebih sering mendengar nama pria yang tengah menjajakan kakinya di suatu Planet dan juga bulan, seperti halnya Martin Luther King, Neil Armstrong atau Tariq Ramadan.
Namun di bulan September 2006, ternyata ada seorang wanita Muslim yang juga pernah pergi ke luar angkasa. Ia adalah Anousheh Ansari, Muslimah keturunan Iran. Anousheh merupakan Muslimah pertama yang pergi ke luar angkasa. Bagaimana kisah perjalanannya?.
Sekedar informasi, Anousheh lahir di pra revolusi Iran pada tahun 1966 silam. Sekitar dua puluh tahun kemudian, pada tahun 1984, selanjutnya ia hijrah dan menetap di Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam, ia menerima gelar Sarjana di bidang elektronik dan teknik komputer di Mason George University. Setelah itu, ia diterima dalam kajian rekayasa listrik di George Washington University. Jadi kita boleh mengatakan bahwa Anousheh Ansari adalah wanita berpendidikan tinggi.
Setelah menyelesaikan studinya, Anousheh memulai mendirikan sebuah perusahaan bersama dengan suaminya pada tahun 1993. Itu sebuah perusahaan telekomunikasi yang mana dalam beberapa tahun kemudian mereka menjualnya kepada Sonus Network.
Di tahun 2002, ia mulai menunjukkan minat pertamanya dalam meeksplorasi ruang angkasa. Ia bersama adik iparnya menyumbangkan sepuluh juta dolar ke “X Prize Foundation”. Ini adalah sebuah Yayasan yang mendukung kompetisi untuk mendorong inovasi yang bisa bermanfaat bagi kemanusiaan.
Selanjutnya, bagaimana ia menjadi Muslimah turis pertama di luar angkasa. Pada tahun 2006, Anousheh diskenariokan untuk menggantikan Enomoto Daisuke, seorang pengusaha Jepang yang tidak bisa berpartisipasi karena alasan medis.
Jadi di awal tahun 2006, Anousheh memulai pelatihannya di Rusia untuk menjadi Astronot. Kemudian, akhirnya pada 18 September, Anousheh bersama timnya dikirim ke Stasiun Antariksa Internasional di mana mereka menghabiskan sembilan hari.
Seperti lapor laman Mvslim, Anousheh melakukan kunjungan keluar angkasa tersebut agar selalu menjadi inspirasi orang-orang muda terutama perempuan muda dari seluruh dunia yang tidak diberikan kesempatan seperti laki-laki, agar tidak menyerah pada mimpi mereka.
Meskipun mimpi terlihat mustahil pada awalnya, namun jika memiliki kemauan yang kuat dan mengambil peluang pasti akan membantu mereka untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
Anousheh tidak berhenti hingga disitu saja, setelah ‘space flight’-nya, Ia mengisi hari-harinya sebagai pengusaha. Dia adalah ketua sekaligus pendiri Prodea, sebuah perusahaan teknologi digital yang menyederhanakan pengalaman digital konsumen.
Anousheh menjadi salah satu kisah tentang seorang wanita yang tidak pernah menyerah terhadap mimpinya. Seorang wanita yang ingin menggaapai cita-cita melalui pendidikan dan penemuan sains. Ia juga seorang Muslimah yang tidak hanya sukses namun juga menginspirasi orang lain.
Artikel ini ditulis oleh: